Cara Mendeteksi dan Penyebab Kanker Serviks. Banyak wanita yang tidak menyadari penyebab dan gejala penyakit kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim). Awalnya mungkin hanya keputihan yang terus-menerus.Ternyata kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) telah menggerogoti rahimnya. Kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyebab kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).
Kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).
Infeksi HVP
Kanker serviks adalah kanker leher rahim – kanker mulut rahim, disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HVP menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin yang disebut kondiloma akuminatum.Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) bisa terjadi jika terdapat infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HVP akan hilang sendiri karena teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
1. Faktor Alamiah Penyebab Kanker serviks
Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alamiah terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Orang yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) adalah wanita usia di atas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita, makin tinggi resiko terkena kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim). Tentu kita tidak bisa mencegah terjadi proses penuaan.Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim). Ini tidak berarti anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim). Anda dianjurkan tetap melindungi diri dari kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).
2. Faktor Kebersihan
- Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati.
- Ada dua macam keputihan yaitu yang normal dan tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasinya.
- Penyakit Menular Seksual (PMS)
- PMS merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin dan virus HVP.
- Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin.
- Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas seperti krayon, kardus dan lain-lain.
- Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman-kuman penyakit.
3. Faktor Pilihan
- Berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda
- Berganti-ganti partner seks.
- Memiliki banyak anak (lebih dari 5 anak). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks.
- Tidak melakukan pap smear secara rutin. Pap smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan pap smear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga dapat diatasi sejak dini.
Bagaimana Mendeteksi Kanker Serviks?
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Metode pemeriksaan ini dengan mengolesi serviks dengan asam asetat. Lalu dilihat apakah ada perubahan warna atau tidak. Jika ada perubahan warna menjadi putih berarti ada gejala kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim). IVA dapat dilakukan di Puskemas denganharga relatif murah.Pap Smear
Dokter mengambil sampel sel-sel serviks, lalu dianalisa di laboratorium. Dengan melakukan pemeriksaan pap smear secara teratur dapat mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).Thin Prep
Metode thin prep lebih akurat dibandingkan dengan pap smear karena memeriksa seluruh bagian serviks secara menyeluruh.Kolposkopi
Jika semua hasil test pada metode sebelumnyua menunjukkan adanya infeksi, maka prosesur kolposkopi akan dilakukan untuk mengamati bagian yang terinfeksi.Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Kanker Serviks?
Jika terinfeksi kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim), jangan cemas karena saat ini sudah tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HVP. Beberapa pengobatan kanker serviks bertujuan untuk mematikan sel-sel yang mengandung virus HVP. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).Jika kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) sudah sampai ke stadium lanjut, akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah, mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total.Tujuannya adalah untuk membuang sel-sel kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim) yang sudah berkembang di dalam tubuh.
Selain cara mengobati kanker serviks secara medis banyak juga yang memanfaatkan tanaman obat kanker serviks untuk mengatasi kanker serviks secara alami.
Bagaimana Pencegahan Kanker Serviks?
- Pemberian vaksin HVP sejak usia 10 hingga 55 tahun. Vaksin HVP yang diberikan pada remaja usia 10 – 14 tahun akan memberikan respon imun dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang berusia 15 – 25 tahun.
- Memiliki pola makan sehat yaitu pola makan yang kaya dengan sayuran, buah dan serat untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
- Hindari merokok. Tembakau dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).
- Hindari berhubungan seks sebelum menikah atau di usia sangat mudah atau belasan tahun.
- Hindari berhubungan seks selama masa haid. Hal ini terbukti efektif mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks (kanker leher rahim – kanker mulut rahim).
- Hindari berhubungan seks dengan banyak pasangan.
- Lakukan test pap smear secara teratur.
- Alternatif test pap smear adalah test IVA yang jauh lebih murah.
- Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar